Sunday, March 4, 2012

The Chosen Boy - Proloque, By; Luke Sitorus

The Chosen Boy
(bocah yang terpilih)

~Prologue~

Ini adalah suatu kisah yang menceritakan tentang fakta kehidupan dan takdir seseorang yang mirip seperti permainan yang sangat mengagumkan untuk dimainkan. Memang tak akan ada rumus pasti dalam semua keindahan dan keburukan yang telah tercampur didalamnya, tapi seiring dengan waktu itu semua dapat terlihat jelas. Bahkan dapat menjadi lukisan mahakarya yang terlihat indah. Suatu rencana kehidupan yang telah dipersiapkan, namun semua kebenaran yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang ada baru dapat di temukan setelah kehidupan itu sendiri berjalan. Dengan kata lain, manusia hanya akan mengerti atau menyesali sesuatu jika sesuatu yang lainnya baru terjadi dalam kehidupannya sendiri. Cerita ini mungkin merupakan salah satu  pecahan kepingan dari cermin utuh, yang mungkin dapat menjelaskan sedikit kebingungan yang selama ini begitu buram dalam mata kita semua. Dan jika ingin mengetahui pecahan kepingan tersebut, mungkin ratusan halaman yang telah menunggu untuk dibaca dapat memberikan sedikit sinar kecil bagi ruang gelap di setiap hati yang ada.

Cerita ini dimulai dengan kehidupan seorang remaja. Kehidupan dari remaja ini begitu biasa dan hampir dapat dikatakan tak ada yang terlihat hebat dan berbeda, maka dari itu ia hanyalah seorang remaja yang dapat ditemui dimanapun dan kapanpun. Teman-teman sekolahnya sering sekali mengganggunya, karena dari penampilannya yang sangat payah dan tidak keren sama sekali. Ia pun terkadang menjadi korban akibat kejahilan, seperti percobaan-percobaan aneh yang dilakukan oleh teman-temannya. Lalu secara fisik ia sama sekali bukan tipe yang dikagumi para gadis remaja pada biasanya, dan jika secara intelektual ia merupakan murid yang tidak bodoh dan juga tidak pintar. Benar-benar kehidupan yang sangat biasa.

Remaja ini bernama Zean Luefryon, umurnya 16 tahun dan dia  tinggal bersama dengan sepupu dan pamannya yang bernama Dock Stunne. Sehingga karakter, sikap, dan pola pikirnya terbentuk tanpa ada bimbingan orang tua. Pamannya yang seorang pekerja keras hanyalah seorang tukang mesin yang terkadang harus pulang lembur. Lalu sepupunya bernama Robert Stunne, usianya terpaut sepuluh tahun dengan Zean. Jadi Robert ini sudah bekerja, tapi tidak sebagai tukang mesin melainkan bekerja sebagai pegawai di bagian redaksi koran. Dan mereka bertiga tinggal di kota Drawford yang terletak di daerah industri, nama negaranya adalah Bastille.
“Hei Zean, jangan lupa tugas bagianmu ya. Meskipun baru dikumpulkan minggu depan tapi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan aku harus mengingatkanmu dari sekarang.  Itu sangat penting untuk nilai semester loh..” ucap Dyana. Kemudian Zean hanya membalasnya dengan nada yang tidak bersemangat. “Haah.. Baiklah, akan kuusahakan.” Dyana yang mendengar respon Zean yang sangat meragukan langsung kaget dan menegor Zean. “Hei..Hei.. Jangan bilang ‘akan kuusahakan’. Karena kalau kau lupa mengerjakannya maka satu kelompok yang akan menanggungnya tahu! Jangan sampai karena keburukanmu itu membuat yang lain harus merasakan juga akibatnya, ingat itu..” ucap Dyana. “Oke..oke.. Sekarang kau tenang saja, sehari sebelum dikumpulkan pasti aku sudah siap.” Ucap Zean. “Nah begitu dong, baguslah kalau begitu. Karena dengan begini semua anggota kelompok telah kuingatkan.” Ucap Dyana yang langsung pergi. “Haah.. Tugas Sosiologi yang selalu membahas dinamika kehidupan sosial manusia, hampir sama melelahkannya dengan tugas biologi.” Ucap Zean dalam hatinya sambil merenggangkan tubuhnya karena pegal. Lalu beberapa menit kemudian bel pulang sekolah berbunyi, memberikan Zean waktu yang paling menyenangkan yaitu pulang sekolah. Karena Ia bisa pulang untuk melepas rasa pusing akan seluruh tugasnya yang menumpuk. “Akhirnya sekolah di minggu ini telah selesai, besok adalah hari Sabtu dan akan kugunakan untuk menyelesaikan tugas ini sedikit demi sedikit. Jika tidak aku pasti akan tambah stres dan cepat botak!” ucapnya dalam hati sambil berjalan dan menggendong tasnya dengan gaya jalan yang tidak bersemangat. Maka ia pun mulai berjalan menjauh sekolah, ia tidak ingin menggunakan bus karena ingin menghemat uang sakunya yang tidak banyak. Tapi ia sudah terbiasa dengan kebiasaannya itu, membuat dirinya menjadi kuat jalan jauh. Namun di tengah-tengah perjalanan pulangnya ia tiba-tiba bertemu dengan seorang misterius yang berpakaian jaket besar yang aneh. Dan terdapat kupluk di jaket tersebut yang hampir menutupi seluruh wajah pria itu. Pria misterius itu pun langsung menghampirinya dan berkata  “Hehe.. Kau benar-benar mirip dengan dia.” Suara dari orang ini terdengar berat dan sangat aneh, membuat Zean menjadi takut dan bingung akan apa yang harus ia lakukan.
Tapi pria ini langsung mencoba meyakinkan Zean, bahwa ia bukan orang jahat. “Hei bocah jangan takut dulu, sebab ada yang sangat penting yang harus kuberikan kepadamu.” Zean yang mendengarnya tentu saja tidak langsung percaya akan perkataannya. Sebab bagaimana bisa seorang remaja langsung percaya dengan seseorang yang tak dikenal yang tiba-tiba berkata seakan sudah akrab. “Eh.. Maaf pak, tapi sepertinya bapak salah orang. Maaf ya, tapi saya harus pulang.” Ucap Zean yang memohon untuk pergi dengan sopan. “Kau tak perlu takut nak, dan jika kau memang ingin pulang aku tak akan menghalangimu. Namun berikan aku hanya 5 menit saja untuk menjelaskannya, bagaimana? boleh tidak?” tanya pria itu. Zean pun merasa tidak ada pilihan lain, ia menyadari bahwa tubuhnya teralu kecil untuk melawan pria besar yang ada di depannya. Ia pun tak mungkin kabur karena ia tidak bisa berlari dengan cepat, jadi yang bisa ia lakukan hanyalah memperbolehkan pria misterius tersebut berbicara. “Hmm.. Baiklah pak, silahkan anda menjelaskan apa yang anda ingin katakan.” Ucap Zean. “Terima kasih banyak, mula-mula akan kuperkenalkan namaku dahulu. Namaku adalah Drane Floare, dan aku harus memberikanmu sesuatu yang sangat penting.” Maka pria itu memasukan tangannya ke dalam saku jaketnya yang sudah kumuh, lalu mengeluarkannya dengan posisi menggenggam. “Ini terimalah..” ucap pria itu sambil menyerahkannya ke tangan Zean. “Eh.. Ini kan kunci? Mengapa anda memberikan saya kunci?” tanya Zean yang bingung. Maka mulailah pria itu menjelaskan dengan singkat tentang keanehan yang terjadi. “Baiklah inilah yang ingin aku jelaskan kepadamu Zean Luefryon, aku datang kemari untuk memberitahumu bahwa sebenarnya kau memiliki kehidupan lain yang telah tertutup selama 16 tahun ini.” Ucap pria itu. Dan Zean pun yang mendengar pastinya langsung kaget dan berkata dengan spontan. “Apa? Kehidupan lain? Bapak ini bicara apa sih? Dan kenapa anda tahu namaku? Aku yakin bahwa kita belum pernah bertemu sama sekali..” ucap Zean yang membantah. “Memang sudah pasti bahwa kau tak mungkin percaya sekarang, tapi berikan saja kunci itu kepada pamanmu. Dan saat kau memberikannya, katakan juga bahwa kunci itu diberikan oleh Drane Floare. Hal itu harus kau lakukan setelah kau sampai di rumahmu nanti, sebab kunci ini akan menuntunmu dengan kenyataan yang sebenarnya dari kehidupanmu yang harus kau ketahui dan akan memberikan jawaban dari kebingunganmu.” Ketika Zean mendengar nya ia terpaku sangat bingung, dan sempat terdiam sebentar dengan menatap muka dari pria misterius itu. Lalu setelah beberapa menit ia menatap pria itu, ia menyahut balik  “Maaf ya pak tapi bapak ini dari mana sih? Mengapa tiba-tiba mengatakan hal yang sangat aneh? Dan apa maksudnya dengan itu semua?” ucap Zean yang benar-benar tidak percaya dengan setiap perkataan Drane Floare. Tiba-tiba pria misterius tersebut membuka jubahnya yang besar dan kumuh sambil  berkata ”Dengarlah Zean, akan sangat lama apabila kujelaskan semuanya kepadamu sekarang. Karena rahasia itu tidak boleh terungkap pada saat ini, dan aku menginginkan agar nanti kau menanyakan kepada  pamanmu tentang suatu benda yang harus dibuka.” Zean yang sudah benar-benar bingung akan setiap perkataan Drane Floare tidak lagi menanyakan kebenarannya, karena ia sudah ingin pulang dengan segera. Sehingga ia pun menyutujui untuk melakukan keinginan pria misterius itu. Lalu tiba-tiba pria itu tertawa sambil berkata “Ghagha.. Tenang saja Zean, jawabannya dapat kau temukan setelah kau sampaikan pesan itu ke pamanmu. Tak perlu dipikirkan terlalu keras.” Lalu Zean berkata “Hmm.. Baiklah kalau begitu, namun semoga saja aku ingat. Karena aku punya kebiasaan buruk, yaitu sering lupa.. Tapi aku masih bingung mengapa kau bisa tahu namaku?” Tanya Zean dengan sangat heran. “Maaf, tapi untuk pertanyaan itu aku tak bisa menjawabnya sekarang jadi tolonglah untuk mengerti, dan sekarang aku harus pergi. Aku pun harus kembali ke dunia yang sama dengan ke duniamu yang sebenarnnya Zean. Hehe.. Aku sangat senang bertemu denganmu wahai bocah Luefryon.” Dan setelah itu pria misterius yang bernama Drane Floare tersebut pergi meninggalkan Zean. Pertemuan aneh itu sama sekai tidak membuat Zean menjadi curiga atau apa. Melainkan ia merasa bahwa hari itu akan turun hujan yang deras.
Dan ternyata benar apa yang ia duga saat itu, bahwa hujan memang turun dengan cukup deras. “Aduh.. Mengapa perasaanku bisa benar begini ya? Padahal itu tidak lebih dari sekedar perasaan isedng saja. Kalu seperti ini aku harus berteduh dulu deh..” ucapnya dalam hati. Maka ia pun langsung berteduh di bawah atap toko yang sedang tutup. Setelah itu ia pun menunggu 30 menit hingga hujan tersebut mulai reda.

Kemudian setelah menunggu selama 30 menit dengan bosan, ia pun kembali melanjutkan perjalanan pulangnya. Sesampainya Zean di rumah dia langsung menaruh tasnya dan cepat ganti baju. Meski sedang dilanda rasa capek karena tadi berdiri menunggu selama 30 menit, ia tetap menemui paman Dock untuk memberitahukan segala keanehan yang tadi ia rasakan. Sebenarnya suatu kebetulan sekali dimana paman Dock dapat libur dari pekerjaannya, karena ia merupakan salah satu karyawan pabrik yang sudah tua jadi ia dapat kompensansi waktu kerja. “Eh Paman.. tadi sewaktu pulang sekolah aku bertemu pria misterius yang bernama Drane Floare, dan ia berkata yang sangat aneh dan…” Belum sampai satu menit Zean berkata-kata tiba-tiba paman Dock langsung memotong perkataan Zean dan menyahut balik dengan terkejut “Tu..tunggu dulu Zean, tadi kau bilang Drane Floare? Tak mungkin ada orang yang bernama Drane Floare, kau jangan berkata yang tak mungkin.” Zean sempat kaget dengan respon pamannya, namun ia mencoba meyakinkan bahwa apa yang tadi ia dengar adalah tidak salah. “Tapi paman aku yakin itu benar, sebab tadi aku mendengar ia bebicara tentang kehidupan dunia lain dan semacam takdir. Lalu ia menyuruhku bertanya kepada paman tentang suatu benda yang harus dibuka, apakah paman tahu apa maksud semuanya itu?” Zean berkata dengan rasa ingin meyakinkan pamannya tentang apa yang ia alami. Dan paman Dock hanya membalas dengan kalimat pasti  “Zean Luefryon, kini kau harus tahu bahwa Drane Floare telah meninggal puluhan tahun lalu, dan banyak hal aneh dari dia yang hingga sampai ini tak ada yang tahu apa yang di kerjakannya. Dan yang mengerikan adalah Drane Floare yang tadi kau temui itu adalah kakakku, yang artinya dia adalah pamanmu juga.“ Setela Zean mendengar pernyataan bahwa Drane Floare yang tadi ia temui adalah pamannya sendiri, ia hanya bisa terkaget. “Apa? Ternyata Drane Floare itu adalah pamanku juga? Se..sepertinya tidak mungkin, karena dari pemanmpilannya saja ia terlihat seperti orang yang berasal dari masa lalu. Bahkan cara ia berkata-kata dalam sikap menunjukkan bahwa ia bukan orang yang berasal dari waktu sekarang. Oh ya aku hampir lupa, tadi ia juga memberikan ku sebuah kunci. Warnanya emas dan terlihat bagus sekali paman.” Ketika Zean mengeluarkan kunci emas tersebut, paman Dock langsung tersentak kaget melihat kunci emas tersebut. “Apa kunci emas !? coba kulihat.” Dengan sangat penasaran paman Dock mengambil kunci itu. Setelah ia amati kunci emas itu dengan seksama, tiba-tiba ia langsung pergi ke gudang yang ada di belakang rumahnya. Pada saat itu anak dari Robbert sedang pergi kerja, sehingga tidak ada di rumah. Maka Zean mengikuti paman Dock dengan cepat. Lalu sambil berjalan menuju gudang paman Dock berkata kepada Zean. “Mungkin memang benar bahwa  hari ini adalah saat yang tepat untuk memberitahukan kepadamu, sebab kejadian ini terjadi dengan tiba-tiba tepat setelah 17 tahun menghilangnya dirinya. Sehingga mungkin inilah momen yang tepat agar kau tahu yang sebenarnya, tapi aku ingin kau untuk menganggap ini sebagai rahasia.” “Ya, aku janji paman. Tentulah paman tahu aku tak akan berbohong.” Kata Zean dengan yakin. Lalu setelah mereka berdua sampai di gudang, Dock langsung melakukan hal yang sangat aneh. Karena Dock menyentuh bagian atas tembok gudang, lalu ke bagian tengahnya, dan bagian bawahnya dengan kedua jari telunjuknya, dan ia mengucapkan mantra yang didengar Zean sangatlah aneh. Namun setelah itu tiba-tiba terbukalah lorong dari tembok tersebut, dan tiba-tiba raut wajah paman Dock berubah. Seakan memperlihakan sifat aslinya yang selama ini ia tutupi, maka mereka berdua pun langsung masuk ke dalam lorong tersebut.

Saat Zean ikut masuk ke dalam lorong itu, suasananya sangat berbeda. Seakan udara terus menekan keras hingga terasa ke dalam otaknya, namun ia berusaha untuk tetap bertahan. Kemudian ia merlihat paman Dock membuka lemari kecil. Zean pun bertanya “Eeh, apakah kunci ini yang dapat membuka lemari tersebut paman?” “Bukan, ini hanyalah lemari kecil biasa yang bisa dibuka dengan kunci apapun. Namun di dalam lemari kecil ini terdapat suatu peti lagi. Waktu itu aku pernah mencoba untuk membuka dengan kunci yang kumiliki, ternyata tidak bisa. Lalu tadi kau menunjukan kunci mu yang berwarna emas, saat itu juga aku yakin bahwa kunci emasmu lah yang dapat membuka peti peninggalan ayahmu ini.” Jelas paman Dock terhadap Zean dengan serius. Maka Zean berkata “Baiklah paman ini kuncinya, bukalah peti itu.” Namun paman Dock berkata “Tidak bisa Zean. Kunci itu bisa membuka sesuatu jika digunakan oleh pemiliknya, dan ini merupakan tugas yang hanya bisa diselesaikan oleh dirimu saja. Jadi aku tak mungkin membukanya.” Maka Zean pun menurut apa yang dikatakan pamannya “Baiklah paman, jika itu yang memang harus dilakukan.”
Maka diambilnyalah peti tersebut, yang sudah di selimuti debu. Dan dimasukannya kunci emas itu kedalam lubang peti. Kemudian ketika kunci itu telah membuka peti itu, tiba-tiba terjadi hal yang luar biasa ajaib. Sinar keluar dari peti tersebut dan ruang yang kotor dan gelap tersebut tiba-tiba berubah menjadi  terang. Zean sangat terkejut dengan hal itu, namun ia lebih terkejut saat ia melihat pamannya tidak sama sekali terkejut. Dan setelah itu munculah seseorang yang misterius lagi. Dan orang misterius tersebut tiba-tiba berkata “DOCK LUEFRYON! Wow sudah sangat lama sekali aku tak bertemu denganmu kawan.” Paman Dockpun sangat terkejut dengan kehadiran teman lamanya yaitu “Veour Lights! Sedang apa kau  didalam peti ini !? Dan perbuatan siapakah ini ?” ucap paman Dock dengan senang. Tapi Zean menjadi sangat bingung. “Tunggu sebentar paman.. Apa yang sebenarnya terjadi sih? Dia ini siapa? Kok  paman tahu dia?” Tanya Zean dengan sangat bingung dan sedikit rasa takut. “Oh.. Jadi inilah anak terpilih itu Dock.. Sungguh memiliki aura dan tatapan mata  yang berbeda.” “Haha.. benar-benar Veour Lights, dapat langsung tahu siapa anak ini.” “Tentu saja ia memiliki semangat kuat yang sama persis dengan ayahnya, Rio Luefryon.” Ucap Veour Lights.
“Baiklah Zean, saatnya aku katakan yang sebenarnya kepadamu namun aku ingin kau jangan sampai takut untuk menghadapi kenyataan ini.” Ucap paman Dock yang akan menjelaskan kebenaran yang tidak diketahui Zean. “Baguslah, aku benar-benar membutuhkan jawaban itu paman.” Semangat Zean yang berkobar-kobar untuk mengetahui kenyataannya. Maka Dock pun mulai menjelaskan “Sebenarnya aku dan kau ini  bukan berasal dari dunia ini.” Lalu Zean yang mendengar penjelasan tersebut, langsung tersentak kaget dengan berteriak “APA!!!?” Dock pun melanjutkan penjelasannya “Sebenarnya aku membawamu saat kau masih bayi, ibumulah yang menitipkannya padaku. Tentang sepupumu itu, itu adalah anak yang aku adopsi  di dunia ini. Mereka bukan bagian dari dunia kita.” “I..itu Tidak mungkin, sebab aku tidak pernah merasa berbeda dengan teman-temanku di sekolah. Aku hanyalah anak biasa.” Tolak Zean. “Dan Zean, ayahmulah yang mengunci tentang fakta dirimu sebenarnya. Sebab ia tahu bahwa keberadaanmu akan membahayakan nyawamu sendiri. Karena ketika kau lahir, di dunia kita sedang terjadi perang yang sangat besar. Sehingga ayahmu meminta tolong diriku untuk menjagamu, dan Veour Lights lah yang mengantarkanku. Apakah kau dapat menerima semua fatanya Zean ?” Lalu Zean terdiam sebentar untuk mencoba mengerti apa yang baru saja pamannya jelaskan. Setelah beberapa menit ia terdiam ia kembali berkata “Kalau begitu ada  yang ingin kutanyakan, apakah benar orangtuaku sudah meninggal?”  Jawab paman Dock “Tentu saja belum, itu semua direkayasa agar kau tak tahu apa-apa. Dan kami semua berharap agar kenyataan ini akan diberitahu kepadamu ketika kau seudah lebih dewasa, tapi ternyata semuanya menjadi terburu-buru seperti ini. Satu-satunya penyebab hal ini terjadi adalah kehadiran Drane yang membuat semuanya berubah.” Veour yang mendengar kata-kata Drane Floare langsung kaget “Apa Drane datang ke dunia ini..?! Tidak mungkin ia dapat ke dunia ini selain dengan cara membuka pintu waktu. Ia tidak mungkin memiliki kunci emas itu.” “Itulah yang kukhawatirkan juga Veour). Apakah ia mencuri atau mempunyai cara lain akupun tak tahu.” Tapi ditengah-tengah pembicaraan Dock dan Veour, tiba-tiba Zean berkata “Hm… Maaf tapi aku ingin bertanya jadi apa yang harus kulakukan sebagai anak terpilih?” Tanya Zean dengan polos
“Oh ya kita jadi terlupa dengan Zean, Baiklah kita tidak akan membuang waktu lebih lama lagi . Kita akan langsung pergi ke dunia tanah kelahiranmu yang sebenarnya. Aku akan membukakan gerbang pintu waktu, dan dengan kunci emas tersebut kau akan membukanya.” Jelas Veour. “ Baiklah.” Kata Zean. “Oh ya,  nama pamanmu yang sebenarya bukanlah Dock Stunne tapi Dock Luefryon, jangan sampai lupa ya.” Ucap Veour. Tapi Zean tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan Veour dan paman Dock. Sebab ia sudah sangat bingung dengan situasi yang sedang terjadi. Maka Veour mengambil gelang yang ada di tangan kanannya dan melemparnya ke udara sambil mengucapkan mantera yang tidak jelas. Setelah itu lubang waktu yang terkunci dengan kuat pun muncul di hadapan ketiga orang tersebut. Lalu Veour berkata “Sekaranglah saatnya Zean, cepat gunakan kunci emas milikmu.” “Ba..Baik, ini dia kuncinya.” Ucap Zean yang memasukan kunci itu ke lubang pintu tersebut. Lalu terbukalah pintu waktu tersebut, dan mereka semua masuk ke dalamnya.

No comments:

Post a Comment